Slide Show

Senin, 21 November 2011

Pelajaran dari Seorang Supir Angkot


Hari ini saya belajar banyak dari seorang supir angkot. Dari seseorang yang biasanya dipandang orang dengan sebelah mata, tapi tersimpan hal yang sangat mulia.
Pagi ini saya bertemu dengan seorang supir angkot yang menurut saya luar biasa. Dia bercerita mengenai sulitnya dan betapa rusaknya dia dulu . Bertahun-tahun dia bergelut dengan kekerasan, rokok dan narkoba:galit:. Saya ingat jelas perkataannya "tahun 2002 saya menemukan Tuhan, saya tidak bisa lari lagi dari Dia. Tuhan merubah hidup saya". :puppyeyes: Dengan rasa takjub, saya dengarkan pembicaraannya hingga saat terpaku pada tulisan di tempat menyimpan uang di sebelah setir, "Mohon untuk tidak merokok" dan di dekat tulisan itu saya temukan banyak permen. "Ini apa?" tanya saya dengan polosnya. Dengan tersenyum dia bilang, "Saya sudah berhenti merokok dan saya ingin jadi saksi hidup & berbagi dengan orang lain supaya tidak merokok. Lebih baik makan permen aja sebagai ganti rokok".:puppyeyes: Saya berpikir, dia hidup tidak berkelimpahan, tapi mau berkorban untuk menjadi kesaksian hidup. Masalahnya bukan berapa harga permen yang dia letakkan di sana, tapi pengorbanan dan usaha menjadi kesaksian hidup untuk orang lain dengan cara yang dia mampu. angel Setelah beberapa lama, sampailah saya ke Talenta & dia memberikan saya buku buletin doa sambil berkata "Tuhan berkati", seraya tersenyum saya pun membalas "Tuhan berkati", dan saya pun melangkah masuk dengan hati penuh sukacita :inlove:

Perjalanan pagi hari ini begitu manis, saya menemukan kasih Tuhan dalam seseorang yang tidak pernah saya sangka. Pelajaran yang sungguh berarti, pelajaran yang tidak pernah saya terima dimana pun, saya dapat dari seorang supir angkot. Dia mengajari saya mengenai kesaksian hidup dengan cara yang dia mampu. :astig:

“Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”
(Lukas 16:10, Matius 25:21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar