Slide Show

Selasa, 22 November 2011

Aku Terpergok Mencotek

Pada sore hari yang dingin, saat saya mulai merasakan suntuk. Saya memutuskan untuk membaca buku & pilihan hari ini jatuh pada buku Taste Berries for Teens. Saat saya membuka halaman buku, saya berhenti pada cerita yang berjudul AKU TERPERGOK MENYONTEK. Saya bagikan kisahnya disini.

Aku menyangka bahwa hal terburuk di kelas IPA adalah memeriksa pertumbuhan contoh jamur yang kami buat dari kacang, roti, pisang dan makanan "berambut" lainnya. Aduh, baunya! Begitulah yang kusangka, sampai aku menghadapi ulangan IPA di akhir semester. Ayahku tahu betapa pentingnya aku mendapat nilai bagus untuk ulangan IPA. Jadi, dia membantuku belajar, dan pada hari ujian dia membuatkan aku sarapan. Lalu, dia membriku salah satu pidatonya yang berjudul "kau pasti bisa"

Meskipun sudah dibantu Ayah, aku tidak terlalu yakin bisa mendapatkan A di ulangan itu. Karena Ayahku membantuku, aku tak mau mengecewakan dia dengan mendapat nilai rendah. Lalu, aku membuat keputusan yang sangat buruk. Sejujurnya, waktu itu terasa bukan seperti keputusan, tapi lebih seperti dorongan hati.

Pokoknya, aku terpergok menyontek.

Sekolah menelepon Ayahku dan menceritakan apa yang terjadi dan mereka menjadwalkan rapat orang tua guru. Tak perlu disebut lagi, aku dan Ayahku mengobrol serius. Dia menjelaskan bahwa mendapat nilai jelek itu bukan hal buruk; itu hanya satu hasil, dan bukan hasil akhir - Aku benar-benar senang Ayahku mengerti - meskipun katanya ini adalah "pengertian dari orang baik" yang terakhir darinya. Katanya nilai jelek disana - sini bisa dia toleransi, tetapi mencontek tidak. "Nilai jelek berarti tidak siap," lanjut Ayahku, "tetapi, mencontek tak bisa berarti lain selain tidak punya martabat." Aku mengerti pesannya. Dan aku belajar hal lain:kalau kita mencontek, biasanya kita meragukan diri kita dan kemampuan kita untuk menguasai apa yang telah kita pelajari. Seluruh kejadian ini, termasuk kekecewaan Ayahku pada diriku, mengajari sesuatu yang tak mungkin pernah bisa kuduga - aku lebih suka mendapat nilai jelek dengan jujur, daripada dengan nilai tinggi hasil mencontek. Pokoknya tidak sepadan dengan perasaan kita.

Diambil dari Taste berries for Teens - Les Williamson (16 tahun)

Tapi, cerita diatas bukan berarti pasrah mendapat nilai buruk. Berusaha dengan baik menunjukkan kepercayaan akan kemampuan diri, tidak mencontek menunjukkan kejujuran dan keyakinan bahwa usaha saya tidak sia-sia. GBU ^^



Senin, 21 November 2011

Pelajaran dari Seorang Supir Angkot


Hari ini saya belajar banyak dari seorang supir angkot. Dari seseorang yang biasanya dipandang orang dengan sebelah mata, tapi tersimpan hal yang sangat mulia.
Pagi ini saya bertemu dengan seorang supir angkot yang menurut saya luar biasa. Dia bercerita mengenai sulitnya dan betapa rusaknya dia dulu . Bertahun-tahun dia bergelut dengan kekerasan, rokok dan narkoba:galit:. Saya ingat jelas perkataannya "tahun 2002 saya menemukan Tuhan, saya tidak bisa lari lagi dari Dia. Tuhan merubah hidup saya". :puppyeyes: Dengan rasa takjub, saya dengarkan pembicaraannya hingga saat terpaku pada tulisan di tempat menyimpan uang di sebelah setir, "Mohon untuk tidak merokok" dan di dekat tulisan itu saya temukan banyak permen. "Ini apa?" tanya saya dengan polosnya. Dengan tersenyum dia bilang, "Saya sudah berhenti merokok dan saya ingin jadi saksi hidup & berbagi dengan orang lain supaya tidak merokok. Lebih baik makan permen aja sebagai ganti rokok".:puppyeyes: Saya berpikir, dia hidup tidak berkelimpahan, tapi mau berkorban untuk menjadi kesaksian hidup. Masalahnya bukan berapa harga permen yang dia letakkan di sana, tapi pengorbanan dan usaha menjadi kesaksian hidup untuk orang lain dengan cara yang dia mampu. angel Setelah beberapa lama, sampailah saya ke Talenta & dia memberikan saya buku buletin doa sambil berkata "Tuhan berkati", seraya tersenyum saya pun membalas "Tuhan berkati", dan saya pun melangkah masuk dengan hati penuh sukacita :inlove:

Perjalanan pagi hari ini begitu manis, saya menemukan kasih Tuhan dalam seseorang yang tidak pernah saya sangka. Pelajaran yang sungguh berarti, pelajaran yang tidak pernah saya terima dimana pun, saya dapat dari seorang supir angkot. Dia mengajari saya mengenai kesaksian hidup dengan cara yang dia mampu. :astig:

“Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”
(Lukas 16:10, Matius 25:21)

Tekanan Zat Cair

:<span class=Kepada seluruh anak Kelas 8 SMP Talenta :<span class=

Silahkan di download materi ajar Tekanan zat cair (bejana berhubungan, Pascal, Archimedes)
semoga bisa membantu dalam belajar.

Manfaatkan dengan baik untuk kepentingan belajar dan bukan komersil.

download PDF Tekanan zat cair

:sorry:Selamat Belajar & Tuhan memberkati:sorry:

Selasa, 01 November 2011

Student's Prayer

Di suatu malam, saya coba membuat wallpaper ini. Saya berharap, doa yang tertulis ini dapat membantu anak didik saya yang sedang berjuang mencari & menjalani jalan hidupnya di bangku sekolah. Amien :puppyeyes: :puppyeyes: